Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBPI) mengumumkan akan menggencarkan program pembinaan usia dini atlet padel di Indonesia, dimulai pada tahun 2025. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen PBPI untuk mengembangkan cabang olahraga padel. Secara berkelanjutan dan memastikan regenerasi atlet yang kompeten di masa depan.
Ketua Umum PBPI, Galih Kartasasmita, menegaskan bahwa program pembinaan usia dini akan menjadi prioritas utama pada tahun 2025. “Pembinaan usia dini adalah langkah yang sangat penting. Kami sudah merancangnya dengan matang, dan tahun depan (2025) kami pastikan program ini akan dimulai,” ujar Galih dalam wawancara melalui saluran telepon di Jakarta, Rabu (5/3).
Galih menjelaskan bahwa langkah pertama dalam menjalankan program ini adalah melalui sertifikasi pelatih yang akan dilaksanakan dengan dukungan dari Federasi Internasional Padel (FIP). Sertifikasi pelatih ini dijadwalkan akan dimulai pada awal tahun 2025. Setelah pelatih terlatih, PBPI akan menunjuk mereka untuk merancang program khusus pembinaan usia dini bagi calon atlet padel Indonesia.
“Melalui sertifikasi pelatih, kami berharap dapat menghasilkan pelatih-pelatih yang berkualitas dan dapat membimbing atlet muda. Kami juga akan menargetkan pemain muda dari cabang olahraga tenis atau soft tennis, bahkan anak-anak berusia enam atau tujuh tahun pun bisa mulai dilibatkan dalam program ini,” tambah Galih.
Selain itu, PBPI juga berencana untuk memperluas program ini dengan melibatkan klub-klub padel yang ada di berbagai provinsi. Galih menekankan bahwa setiap klub harus mulai memikirkan dan merancang program pembinaan usia dini di daerah masing-masing. “Saya sudah melihat perkembangan yang positif di beberapa daerah, seperti Medan dan Bali, yang sudah mulai melaksanakan pembinaan usia dini. Kini, tugas kami adalah memberikan dukungan dari tingkat pusat agar program ini dapat berjalan secara lebih terstruktur,” katanya.
Galih juga menyoroti pentingnya bidang pengembangan usia dini yang akan ada dalam struktur baru PBPI. Menurutnya, keberhasilan sebuah cabang olahraga sangat bergantung pada pembinaan atlet di usia dini, yang akan membentuk basis atlet potensial untuk masa depan. Tanpa pembinaan yang baik di usia dini, cabang olahraga tidak akan berkembang dengan baik.
“Saya percaya bahwa keberhasilan sebuah cabang olahraga, termasuk padel, harus dimulai dengan pembinaan usia dini. Tanpa itu, kita akan terus melihat atlet yang sama, dan tidak ada regenerasi yang terjadi,” tutup Galih.
Dengan langkah-langkah strategis yang dirancang PBPI, diharapkan olahraga padel di Indonesia dapat terus berkembang dan menghasilkan atlet-atlet muda yang berprestasi di tingkat internasional.
Sonay Kartal Siapkan Diri Hadapi Pertarungan Di Indian Wells
Sabalenka Melaju Mulus ke Babak Keempat Indian Wells
Taylor Fritz Menang Mudah di Ujian Pertama Indian Wells
Tsitsipas Tangguhkan Berrettini dengan Kemenangan Berkesan
Atlet Berkuda Indonesia Bersiap Tampil di Olimpiade 2028
Pordasi Gelar Seleksi Atlet untuk Kejuaraan Dunia di Bali