Oscar Piastri telah mencetak kemenangan spektakuler di Baku, dan inilah momen-momen tak terlupakan serta pelajaran yang bisa kita ambil dari balapan seru ini di sirkuit Grand Prix Azerbaijan 2024.
Azerbaijan kembali membuktikan diri sebagai tuan rumah balapan Formula 1 yang mendebarkan. Lintasan Baku dengan kombinasi jalanan lurus Neftchilar Avenue dan jalan sempit Kota Tua menghadirkan tantangan luar biasa bagi para pembalap. Hasilnya adalah balapan yang penuh aksi, kejutan, dan drama selama 51 lap.
Dengan banyak hal menarik baik di dalam maupun di luar lintasan, dari duel sengit antara Oscar Piastri dan Charles Leclerc hingga rumor kepindahan Adrian Newey. Mari kita lihat apa saja pelajaran penting yang bisa kita ambil dari akhir pekan penuh adrenalin ini.
Kemenangan kedua Oscar Piastri di ajang Formula 1 menjadi salah satu yang terbaik sepanjang masa. Ia tidak hanya mengalahkan Charles Leclerc di salah satu sirkuit paling menantang di dunia. Tetapi juga menunjukkan ketenangan luar biasa di bawah tekanan.
Salah satu momen paling mendebarkan terjadi di lap ke-20 ketika Piastri mengabaikan saran insinyurnya dan melancarkan serangan spektakuler. Manuvernya di Tikungan 1 adalah bukti keberanian dan ketepatannya yang membuat bos McLaren, Andrea Stella. Menghadapi tekanan selama 25 putaran penuh. Piastri berhasil menjaga keunggulan tanpa membuat kesalahan berarti. Seperti yang dikatakan Stella, “Oscar selalu mengejutkan kami dengan bakat dan kemampuannya.”
Ollie Bearman terus mengesankan setelah kembali tampil di F1, kali ini bersama Haas. Meski baru tampil dua kali di musim ini. Bearman telah mencatatkan poin yang signifikan. Dengan hanya terpaut 0,128 detik dari posisi 03. Meskipun membuat sedikit kesalahan, performanya cukup untuk mengalahkan rekan setimnya yang jauh lebih berpengalaman, Nico Hulkenberg.
Yang paling mencolok dari penampilan Bearman adalah kemampuannya untuk cepat beradaptasi dan bekerja sama dengan tim baru. Sikap tenang dan kedewasaannya, meski baru berusia muda. Menunjukkan bahwa Haas telah membuat keputusan yang tepat untuk masa depan.
Skorsing Kevin Magnussen akibat sistem poin penalti F1 membuat banyak pembalap, termasuk Pierre Gasly, merasa sistem tersebut perlu direvisi. Ini adalah pertama kalinya seorang pembalap dilarang balapan karena poin penalti, dan Gasly secara terbuka membela Magnussen, meminta FIA untuk mengevaluasi kembali sistem tersebut.
FIA terbuka untuk melakukan peninjauan sistem penalti ini, meskipun perubahan besar tampaknya tidak akan terjadi sampai akhir musim. Meski demikian, kasus ini menyoroti pentingnya fleksibilitas dalam menerapkan hukuman dalam balapan yang sangat kompetitif.
Drama di Baku tidak hanya terjadi di lintasan. Ketegangan politik antara Prancis dan Azerbaijan membuat sistem cuaca F1 terpaksa beroperasi tanpa elemen kuncinya, yaitu radar cuaca yang biasanya dipasang oleh Meteo-France. Akibatnya, tim-tim F1 harus mengandalkan sistem radar komersial yang kurang presisi, memaksa mereka bekerja dengan “Meteo-Chance!” menurut salah satu kepala tim.
Kendati demikian, tim-tim berhasil beradaptasi, menunjukkan bahwa F1 tetap dapat berjalan dengan baik bahkan dalam kondisi politik yang tidak menentu.
Sergio Perez telah membuktikan dirinya sebagai spesialis Baku. Meski mengalami beberapa kesulitan tahun ini, Perez sekali lagi tampil impresif di Azerbaijan, mendominasi di jalan-jalan kota yang sempit dan menegangkan.
Perez tampaknya mendapatkan kembali performa terbaiknya di lintasan ini, menunjukkan keahliannya dalam balapan jalanan. Meski tersingkir dari podium setelah insiden dengan Carlos Sainz, Perez tetap menjadi salah satu bintang utama di Baku.
Promosi Franco Colapinto ke tim utama Williams mungkin sempat mengejutkan banyak pihak, namun keputusan itu tampaknya terbukti tepat. Dalam dua balapan, Colapinto sudah mengumpulkan poin lebih banyak daripada Logan Sargeant sepanjang musim ini. Pembalap muda asal Argentina ini tidak hanya tampil solid di lintasan, tetapi juga membawa sikap percaya diri yang menyegarkan ke paddock.
Colapinto menunjukkan bahwa ia tidak hanya layak berada di Formula 1, tetapi juga bisa menjadi aset penting bagi Williams ke depannya.
Audit batas biaya 2023 menunjukkan bahwa semua tim F1 berhasil mematuhi aturan pengeluaran, sebuah perkembangan positif setelah kontroversi Red Bull di 2021. Namun, dua pabrikan mesin – Honda dan Renault – dilaporkan melanggar aturan prosedural terkait batas biaya power unit, meskipun penalti besar tampaknya tidak akan dikenakan.
Meski demikian, pelanggaran kecil ini menunjukkan bahwa F1 terus berusaha menjaga integritas keuangan dan persaingan yang adil di antara tim-tim peserta.
Dengan aksi di lintasan yang tak terduga dan drama di luar lintasan, Grand Prix Azerbaijan 2024 adalah pengingat betapa Formula 1 terus memberikan kejutan di setiap sudutnya. Dari kemenangan gemilang Oscar Piastri hingga kebangkitan Sergio Perez, satu hal yang pasti: balapan di Baku selalu penuh dengan intrik dan keseruan!
Tasya Kamila, mantan artis penyanyi cilik baru-baru ini mengungkapkan hobi barunya yang tengah ia tekuni…
Simona Halep, mantan petenis nomor satu dunia. Baru-baru ini mengungkapkan rasa herannya terkait penanganan kasus…
Taufik Hidayat, meresmikan Seven Padel, sebuah venue olahraga baru yang berlokasi di Jagakarsa, Jakarta Selatan
Pembalap andalan Red Bull Max Verstappen, kembali menorehkan sejarah dengan mempertahankan gelar juara Dunia Formula…
Kesejahteraan kuda di ajang Olimpiade kembali menjadi sorotan para ahli
Jika Anda ingin mencoba atau mendalami padel tennis, tiga tempat berikut adalah destinasi terbaik di…