Dua atlet berkuda terbaik Indonesia, Brayen Brata-Coolen dan Arserl Rizki Brayudha, tengah menjalani persiapan intensif untuk berlaga di Olimpiade 2028. Mereka baru saja mengikuti kompetisi bergengsi Jumping International de Canteleu (CSI Canteleu) yang berlangsung di Prancis pada Jumat (7/3). Ajang ini menjadi bagian dari komitmen besar PP Pordasi dalam mempersiapkan atlet berkuda Indonesia bersaing di panggung olahraga internasional.
Keikutsertaan Indonesia dalam CSI Canteleu juga merupakan hasil dari kerjasama yang terjalin antara PP Pordasi dengan Federasi Berkuda Prancis. Kolaborasi ini telah dibahas lebih lanjut dalam pertemuan dengan Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Fabien Penone, pada Desember 2024 lalu.
Brayen mengikuti kategori CSI2 135cm dengan kuda Hamburg, meraih posisi 29 dari 60 peserta. Di kategori yang sama, ia juga menunggang Castello H dan finish di posisi 58. Sementara itu, Arserl tampil di kategori CSI1 120cm dengan kuda Chillbird Julie. Berhasil meraih posisi 6 dari 38 peserta – sebuah pencapaian luar biasa!
Ketua Umum PP Pordasi, Aryo Djojohadikusumo, mengungkapkan bahwa hasil yang ditunjukkan Brayen dan Arserl sudah sangat maksimal. Bagi Aryo, yang terpenting adalah partisipasi mereka dalam kompetisi bergengsi dunia ini. Yang menjadi langkah awal untuk mengembangkan olahraga berkuda di Indonesia. “Kompetisi internasional seperti ini adalah ajang untuk mengasah kemampuan atlet dan menilai sejauh mana kita siap bersaing di tingkat global. Ini adalah langkah strategis menuju Olimpiade 2028,” ujar Aryo pada Sabtu (8/3).
PP Pordasi terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas atlet berkuda Indonesia melalui program pelatihan berkelas internasional. Aryo menambahkan, mereka tidak hanya fokus pada pelatihan teknis. Tetapi juga memastikan bahwa atlet mendapatkan kesempatan untuk berkompetisi di tingkat internasional. Ini sangat penting untuk membiasakan atlet menghadapi tantangan mental di kompetisi level tinggi.
Mohammad Chaidir Saddak, atau yang akrab disapa Eddy Saddak, Ketua Harian PP Pordasi, menambahkan bahwa keikutsertaan Brayen dan Arserl dalam CSI Canteleu adalah hasil dari program pelatihan intensif yang disusun oleh Pordasi. “Kami ingin membawa olahraga berkuda Indonesia ke level yang lebih tinggi dengan melibatkan atlet dalam kompetisi besar seperti ini,” ujarnya. Eddy juga menyebutkan bahwa Pordasi akan terus memperluas kerjasama internasional untuk membawa lebih banyak kompetisi berkuda ke Indonesia, menciptakan ekosistem yang mendukung atlet untuk berkembang dan bersaing di tingkat global.
CSI Canteleu adalah salah satu kompetisi berkuda terbesar di Prancis, yang diselenggarakan oleh Équi-Normandie. Kompetisi ini bermula pada 1989, ketika pasangan Véronique dan François Grandjacques mengubah sebuah peternakan susu tua menjadi pusat equestrian yang dikenal dengan nama Haras du Loup. Kini, di bawah kepemimpinan putra mereka, Benjamin Grandjacques, fasilitas ini telah berkembang menjadi salah satu pusat equestrian terkemuka yang menggelar kompetisi berkuda nasional dan internasional.
Tahun ini, Équi-Normandie akan mengadakan CSI4 yang ke-10, menandai tonggak besar dalam perjalanan mereka sebagai tuan rumah kompetisi bergengsi.
Brayen mengungkapkan bahwa persiapan untuk CSI Canteleu sangatlah menantang. Sebelum berangkat ke Prancis, ia menjalani pelatihan intensif, termasuk beberapa pertandingan pemanasan di Valencia selama dua minggu berturut-turut. “Kami juga memastikan bahwa kuda inti pertandingan mendapatkan perhatian khusus agar tidak mengalami cedera,” kata Brayen. “Kami sudah mulai mendorong kuda kami ke level yang lebih tinggi, dan saya berharap tahun ini di level 2, kami bisa lebih kompetitif,” tambahnya.
Keikutsertaan Brayen dan Arserl dalam CSI Canteleu adalah debut internasional mereka. Meski baru pertama kali, pengalaman ini sudah memberi banyak pelajaran berharga dalam pengembangan atlet berkuda Indonesia. “Ini adalah kebanggaan besar bagi Indonesia, dan kami akan terus berusaha untuk membawa prestasi yang lebih gemilang di masa depan,” ujar Brayen.
Dengan berpartisipasinya atlet-atlet Indonesia di kompetisi berkuda kelas dunia, seperti CSI Canteleu, Indonesia semakin siap untuk tampil di Olimpiade Musim Panas 2028. PP Pordasi terus berupaya keras untuk meningkatkan kualitas atlet berkuda Indonesia agar bisa bersaing di level global dan membawa pulang medali dari ajang olahraga paling bergengsi di dunia.
Sonay Kartal Siapkan Diri Hadapi Pertarungan Di Indian Wells
Sabalenka Melaju Mulus ke Babak Keempat Indian Wells
Taylor Fritz Menang Mudah di Ujian Pertama Indian Wells
Tsitsipas Tangguhkan Berrettini dengan Kemenangan Berkesan
Pordasi Gelar Seleksi Atlet untuk Kejuaraan Dunia di Bali
Joe Highsmith mencatatkan prestasi luar biasa di Cognizant Classic, meraih gelar PGA Tour setelah kebangkitan…