Lewis Hamilton, pembalap andalan Mercedes, mengalami hari yang berat di Grand Prix Azerbaijan yang digelar di sirkuit jalanan Baku. Di balik usahanya yang gigih, Hamilton mengungkapkan bagaimana ia harus berjuang mengatasi mobil Mercedes-nya yang bermasalah, bahkan menyebut bahwa ia terpaksa “mencabut setir” demi menjaga keseimbangan mobil. Frustrasi yang terlihat jelas dari wajah Hamilton menjadi cerminan betapa sulitnya balapan di trek yang dikenal menantang ini.
Pada sesi kualifikasi hari Sabtu, Hamilton hanya mampu menempati posisi ketujuh, jauh dari harapannya untuk meraih posisi yang lebih baik. Masalah pada mobil Mercedes mulai terungkap saat tim menemukan salah satu komponen mobilnya “tidak dibuat dengan benar,” yang akhirnya memaksa mereka untuk menggunakan pengaturan mobil yang salah. Masalah ini memperburuk performa mobilnya sepanjang kualifikasi dan menempatkan Hamilton dalam situasi yang sulit.
Karena posisi start yang rendah, Mercedes akhirnya memutuskan untuk mengganti power unit pada mobil Hamilton, yang berarti ia harus memulai balapan dari pitlane. Meski perubahan suspensi dilakukan untuk mencoba memperbaiki keseimbangan mobil, Hamilton tetap menghadapi tantangan besar di sepanjang balapan. Ia berhasil naik hingga posisi kesembilan setelah insiden bentrokan antara Sergio Perez dan Carlos Sainz, serta manuver terlambat dari Nico Hulkenberg dari tim Haas. Namun, pencapaian ini masih jauh dari yang diharapkan bagi juara dunia tujuh kali ini.
Kesulitan dengan Keseimbangan Mobil di Baku
Dalam komunikasi melalui radio tim, Hamilton berulang kali mengeluhkan tentang cara mengemudi yang tidak biasa yang harus ia lakukan untuk menjaga mobil tetap berada di lintasan. “Apakah kalian melihat bagaimana saya mengemudikan mobil ini?” ungkapnya dengan nada frustrasi. Ucapannya merujuk pada masalah keseimbangan besar yang ia alami meskipun hanya melakukan sedikit perubahan pada pengaturan mobil setelah sesi latihan hari Jumat yang lebih positif.
Setelah balapan, Hamilton memberikan penjelasan lebih rinci tentang kesulitan yang ia hadapi. “Itu mungkin keseimbangan terburuk yang pernah saya rasakan,” ujar Hamilton. “Mobil memiliki terlalu banyak cengkeraman di bagian depan, tapi tidak ada traksi sama sekali di bagian belakang. Saya harus benar-benar menarik setir untuk bisa mematahkan cengkeraman di bagian depan dan mencoba menggeser mobil di setiap tikungan. Ini adalah cara mengemudi yang paling aneh yang pernah saya alami.”
Kondisi ini membuat Hamilton merasa sangat kesulitan untuk menyalip di sirkuit Baku, terutama dengan karakteristik tikungan-tikungan 90 derajat yang membutuhkan pengendalian mobil yang sangat baik. “Saya tahu kami tidak akan bisa menyalip hari ini. Baku adalah salah satu trek yang aneh, dan saya tidak tahu kenapa performa kami begitu buruk sejak hari Sabtu,” tambahnya.
Keputusan Mercedes Mengganti Mesin di Baku
Setelah mengalami kegagalan mesin di balapan Australia sebelumnya, Mercedes tahu bahwa penalti mesin untuk Hamilton hanya masalah waktu. Kepala tim Mercedes, Toto Wolff, menjelaskan bahwa tim memutuskan untuk mengambil penalti mesin di Baku, meskipun mereka tahu itu akan menjadi balapan yang sulit. Tim memilih Baku karena sirkuit ini dianggap lebih sulit untuk menyalip dibandingkan dengan sirkuit-sirkuit lain, termasuk Singapura, yang akan menjadi tantangan lebih besar.
“Kami memutuskan untuk melakukan pergantian mesin di sini karena kami tahu ini akan menjadi balapan yang menyulitkan. Sangat sulit untuk menyalip di Baku,” kata Wolff. “Ketika Anda mendekat ke mobil di depan, ban menjadi terlalu panas, dan Anda akhirnya mundur. Ada dua pendekatan yang berbeda, dan kami mendiskusikannya panjang lebar. Anda bisa menelan pil pahit di sini, atau melakukannya di Austin. Kami memutuskan untuk mengambilnya di sini karena kami merasa Austin adalah peluang yang lebih baik.”
Harapan Mercedes di Balapan Mendatang
Meskipun balapan di Baku penuh tantangan, Mercedes memiliki rencana besar untuk meningkatkan performa mobil mereka di balapan berikutnya di Austin. Tim berharap inovasi pada lantai baru mobil mereka bisa memberikan hasil yang lebih baik. Meski demikian, keputusan untuk menggunakan lantai model lama di Baku tidak memberikan hasil yang signifikan, sehingga Mercedes masih menghadapi masalah yang sama.
“Lintasan ini adalah pengecualian,” ungkap Wolff, “tetapi ini tidak seperti siang dan malam. Kami masih menghadapi masalah keseimbangan yang sama meskipun menggunakan lantai baru. Di Singapura, mungkin situasinya akan tetap sama, tetapi kami berharap Austin dan balapan selanjutnya akan menunjukkan peningkatan dengan spesifikasi baru.”
Performa George Russell yang Lebih Stabil
Rekan setim Hamilton, George Russell, juga merasakan tantangan di Baku. Namun, ia tampil lebih baik, terutama pada fase kedua balapan. Russell awalnya kesulitan dengan ban medium, tetapi setelah beralih ke ban hard, ia berhasil meraih podium dengan performa yang jauh lebih kompetitif.
“Kami kesulitan di awal balapan,” ujar Wolff. “Mobil kami tidak cukup baik untuk bersaing di awal. Namun begitu George menemukan keseimbangannya, mobil mulai menunjukkan kecepatan terbaiknya.”
Hari yang Berat untuk Mercedes
Balapan di Baku menjadi salah satu tantangan terbesar bagi Mercedes dan Lewis Hamilton musim ini. Meskipun mereka berhasil mengatasi beberapa kesulitan, hasil yang diraih jauh dari ekspektasi. Dengan balapan di Austin dan Singapura yang semakin dekat, Mercedes berharap inovasi-inovasi yang mereka perkenalkan dapat memberikan perubahan signifikan dan membawa mereka kembali bersaing di depan.