Berkuda: Antara Tradisi, Gaya Hidup, dan Kelas Sosial
Buat sebagian orang, berkuda mungkin cuma olahraga mahal. Tapi bagi kalangan elite β termasuk para sultan, bangsawan, dan tokoh-tokoh dunia β berkuda adalah gaya hidup, simbol kekuatan, dan tradisi turun-temurun. Dari Timur Tengah hingga Eropa, dari kerajaan Nusantara hingga era modern, berkuda favorit para sultan bukan sekadar aktivitas, tapi bagian dari identitas. Yuk, kita kulik kenapa berkuda begitu istimewa di mata para pemilik mahkota dan orang-orang kaya dunia!
1. Simbol Status dan Kejayaan
Dulu, hanya raja, sultan, dan kaum bangsawan yang boleh menunggang kuda. Kuda jadi kendaraan prestisius β seperti mobil Rolls-Royce zaman sekarang. Semakin gagah kudanya, semakin tinggi status sosial si pemiliknya.
Bahkan di beberapa budaya Arab, jumlah dan jenis kuda bisa menunjukkan kekayaan dan pengaruh seseorang.
2. Olahraga Bergengsi Kelas Dunia
Equestrian bukan olahraga sembarangan. Butuh pelatihan khusus, kuda yang mahal, dan peralatan yang nggak murah. Maka tak heran kalau berkuda jadi olahraga yang identik dengan kaum elite.
Turnamen seperti dressage, show jumping, dan polo juga banyak diikuti oleh pangeran dan bangsawan dunia β termasuk Pangeran William dan Putra Mahkota Dubai.
3. Hubungan Spiritual dan Filosofis
Banyak pemimpin besar menganggap kuda sebagai makhluk yang punya jiwa. Berkuda mengajarkan kesabaran, kontrol diri, dan kepekaan β tiga nilai yang dianggap penting dalam kepemimpinan dan spiritualitas.
Dalam budaya Islam, berkuda juga disunnahkan dan diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai salah satu latihan yang mulia, selain memanah dan berenang.
4. Terapi Jiwa dan Latihan Fisik
Meski terlihat kalem, menunggang kuda sebenarnya membakar banyak kalori dan melatih otot-otot inti tubuh. Selain itu, berkuda juga sering digunakan sebagai hippotherapy, yaitu terapi untuk mengatasi trauma, stress, hingga autisme.
Para sultan dan elite dunia yang hidup dengan tekanan tinggi sering menjadikan berkuda sebagai pelarian yang menyegarkan, sekaligus menjaga mental tetap stabil.
5. Punya Komunitas Eksklusif
Berkuda bukan sekadar hobi pribadi. Ada komunitas-komunitas elite seperti klub polo, ranch privat, dan akademi equestrian yang eksklusif β hanya orang-orang tertentu yang bisa masuk.
Di Indonesia sendiri, beberapa tokoh terkenal seperti Sandiaga Uno dan para bangsawan Keraton Yogyakarta dikenal hobi berkuda secara rutin.
Bonus: Kuda-kuda Mahal Para Sultan
Beberapa jenis kuda yang jadi favorit para sultan dan kolektor dunia antara lain:
- Arabian Horse β Elegan dan kuat, sangat disukai oleh kalangan Timur Tengah
- Friesian β Hitam legam dan anggun, populer di Eropa
- Thoroughbred β Cepat dan atletis, sering dipakai balapan
- Akhal-Teke β Asal Turkmenistan, dijuluki βkuda emasβ karena bulunya berkilau
Harga seekor kuda bisa mencapai miliaran rupiah, bahkan lebih mahal dari supercar!
Berkuda bukan sekadar menunggang hewan. Berkuda favorit para sultan dan orang-orang berkedudukan tinggi, ini adalah tradisi, simbol kejayaan, sekaligus sarana refleksi diri.
Jadi kalau kamu mulai tertarik sama dunia berkuda, selamat datang di dunia yang berkelas dan siapa tahu, kamu calon sultan berikutnya! π